Bengkulu, Narasiberita.com,-Dari hasil reses anggota DPRD Provinsi Bengkulu masa persidangan kedua tahun 2023 yang digelar di tujuh Daerah Pemilihan (Dapil), banyak aspirasi yang disampaikan masyarakat.
Aspirasi masyarakat tersebut telah disampaikan pada rapat paripurna masa persidangan kedua tahun 2023, yang berlangsung di ruang sidang DPRD Provinsi Bengkulu, Senin (14/08/2023).
Ketua Komisi I DPRD Provinsi Bengkulu, Dempo Xler, SIP, MAP, dalam rapat paripurna tersebut, menyampaikan sesuai jadwal reses yang ditetapkan 1-5 Agustus 2023, telah banyak menghimpun dan menyusun laporan hasil pelaksanaan reses untuk disampaikan pada rapat paripurna.
"Secara garis besar permasalahan dan aspirasi yang disampaikan kepada masing-masing anggota DPRD Provinsi Bengkulu telah kami rangkum," kata Dempo.
Aspirasi dari masyarakat, lanjut dia, seperti terkait pembangunan, perbaikan dan peningkatan infrastruktur jalan. Baik jalan provinsi maupun jalan lingkungan, jalan sentra produksi, jembatan, pembangunan turap, drainase, pelapis tebing.
Kemudian penahan erosi sungai, irigasi, penerangan jalan umum, sarana pertanian, sarana pendidikan, tempat ibadah, fasilitas keolahragaan, sarana kebersihan, pengentasan area blank spot dengan pengembangan jaringan internet dan pemancar penguatan sinyal telekomunikasi.
"Aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat ini, mereka meminta untuk memperhatikan kebutuhan masyarakat dengan men-dropping bibit tanaman, bibit sayuran, ternak dan pengembangan bioflok melalui dinas terkait," papar Dempo.
Kesulitan dirasakan masyarakat sampai saat ini, papar Dempo, adalah kelangkaan dan mahalnya pupuk bersubsidi. "Maka mohon kepada pemerintah untuk dapat memperhatikan dan memberikan solusi terhadap kelangkaan pupuk bersubsidi tersebut," ujar Dempo.
Bagian lain aspirasi masyarakat dan perangkat desa yang berulang dimintakan, yakni perlunya pendirian pabrik pengolah bahan pangan seperti pabrik olahan saus cabai dan tomat. Ini agar dapat memanfaatkan kelebihan hasil produksi, sehingga tidak terbuang begitu saja.
Lalu papar Dempo, Perlu bantuan modal bagi nelayan, pembangunan tambatan kapal, pembangunan perumahan nelayan melalui bantuan rumah khusus masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), pengadaan rumah sarang ikan yang baru, dan alat tangkap ikan.
Selain itu, perlunya dukungan dan stimulus untuk peningkatan PAD melalui pengembangan, pengelolaan potensi dan sektor pariwisata melalui pembangunan shelter-shelter pariwisata serta seni budaya lokal.
Kemudian yang tak kalah penting adanya bantuan dana, peralatan dan pengembangan usaha mikro kecil dan menengah, pembinaan dan pelatihan serta media promosi UMKM. Memperbanyak program padat karya yang bisa menyerap tenaga kerja agar bisa mengurangi tingkat pengangguran dan kemiskinan.
Di bidang kesehatan, masyarakat meminta peningkatan pelayanan pasien BPJS yang masih tebang pilih, peningkatan fasilitas, mobil ambulance dan tenaga medis puskesmas.
Lalu peningkatan pelayanan kesehatan RSUD serta peningkatan jalan akses ke RSUD. "ini mohon perhatian yang serius untuk terlaksananya program pencegahan dan penanganan stunting," demikian Dempo.(**)